Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Bandara Pattimura Mendapatkan Award Airport Sevice Quality (ASQ) Terbaik ke-3 Asia Pasifik

Jakarta - Bandara Pattimura Ambon meraih penghargaan Flight terminal Service Top quality (ASQ) 2021 yang diselengarakan oleh Airport terminal Council Internasional (ACI). Bandara Pattimura berhasil meraih peringkat ketiga di Asia-Pasifik dengan skor 4,89 dalam kategori bandara dengan kapasitas kurang dari 2 juta penumpang per-tahun pada triwulan kedua 2021 (April-Juni). PT Amarta Karya (AMKA), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Konstruksi, senantiasa turut andil dalam beberapa proyek pemerintah yang berkualitas tinggi. Direktur Utama AMKA Nikolas Agung mengatakan, atas prestasi ini dirinya memberikan apresiasi kepada seluruh karyawan dan stakeholder terkait, khususnya PT Angkasa Pura 1 (Persero). "Ini tentu sebuah kehormatan bagi AMKA untuk menjadi bagian dalam proses beautifikasi Bandara Internasional Pattimura Ambon yang mendorong sektor perekonomian dan pariwisata sehingga berkontribusi aktif mendukung program pemerintah dalam Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional

Lonjakan Harga Nikel Diharapkan Mampu Menaikan Kinerja Industri Pertambangan

Jakarta - Lonjakan harga nikel pada tahun ini menjadi angin segar bagi industri pertambangan mineral. Dengan kenaikan harga ini diharapkan mampu mengerek kinerja industri yang bergerak di sektor tersebut. Hal ini diungkapkan Corporate Secretary PT PAM Mineral Tbk (NICL) Suhartono. "Perseroan berkeyakinan kinerja operasional pada tahun 2021 akan lebih meningkat dibandingkan dengan tahun 2020. Selain itu kinerja operasional diperkuat oleh semakin meningkatnya harga nikel di tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020," ungkap Suhartono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (18/8/2021). Pada 2020, NICL mencatatkan laba opersional sebesar Rp 45,8 miliar pada 2020 berdasarkan laporan keuangan tahun 2020 yang telah diaudit. Hal ini naik 36,6 persen dibandingkan dengan laporan keuangan internal 2020, yang telah diterbitkan NICL pada laporan sebelumnya, yang hanya mencatatkan laba operasional sebesar Rp 33,5 miliar. "Sedangkan laba bersih di tahun 2020 sebes

Jika Anda Ingin Sukses, Anda Bisa Menghindari 7 Hal Buruk Dalam Mengatur Keuangan

Jakarta - Cara menangani uang setiap hari merupakan faktor besar dalam keberhasilan setiap individu dalam membangun kekayaannya. Jika Anda berhati-hati dengan anggaran, maka akan dapat membangun kekayaan nyata. Di sisi lain, jika mempraktikkan kebiasaan buruk tentang uang, Anda mungkin akan bangkrut dan tidak dapat mencapai tujuan keuangan. Melansir dari laman the balance, berikut adalah tujuh kebiasaan orang yang terus-menerus bangkrut. 1. Tidak Pernah Mengikuti Anggaran Orang yang terus-menerus bangkrut sepertinya tidak pernah menguasai seni penganggaran itu sendiri. Anggaran adalah alat terkuat Anda dalam mengendalikan keuangan. Ini membantu menentukan berapa banyak yang harus dibelanjakan untuk kategori yang berbeda. Ini memberi sinyal pula untuk penanda mulai menabung atau membayar utang. Banyak orang tidak menikmati penganggaran atau berpikir bahwa segala sesuatunya pada akhirnya akan berhasil dengan sendirinya. Tetapi kenyataannya adalah, setiap orang, tidak

Seorang Guru Yang Sukses Dari Hasil Bertani Cabai Bisa Membeli Sebuah Moge Ternama

 Magelang -  Siapa bilang bertani adalah pekerjaan kuno yang tak akan menghasilkan banyak uang? Buktinya, Suharto, seorang master sekolah dasar (SD) berusia 65 tahun asal Magelang, bisa meraup untung miliaran rupiah dari lahannya. Ia bahkan memamerkan satu device motor Harley Davidson yang dikatakan berhasil ia beli dari hasil bertani cabai yang ia lakukan. Selain cabai, Suharto juga menanam jagung peanut dan ketela. Ia menjadi seorang expert sejak 1977 dan berhenti atau pensiun pada 2017. Ia mengaku gaji menjadi seorang master tidaklah besar. Suharto mengatakan gajinya tak cukup untuk menghidupi keluarganya. Padahal, Suharto menikah tahun 1987, atau 10 tahun sejak pertama kali ia jadi seorang guru. Namun, tetap saja gaji sang pahlawan tanpa tanda jasa itu tidak kunjung besar seiring pertumbuhan inflasi. Walhasil, Suharto perlu lebih kreatif lagi demi bisa mendapatkan banyak penghasilan guna menghidupi keluarganya. Salah satu upayanya ialah dengan merangkap sebagai petani. Suharto memi